TENTANG FUNGSI ROUTER
DAN GATEWAY
PADA JARINGAN
KOMPUTER
Gateway adalah penghubung antar LAN. Untuk menghubungkan
LAN-LAN yang berbeda, dibutuhkan suatu perangkat yang dinamakan Router. Router bisa
menghubungkan LAN dengan LAN lain, karena Router mengerti sistem pengalamatan
dari IP (dan Subnet Mask). Perangkat LAN sendiri biasanya menggunakan Hub
atau Switch yang menghubungkan Komputer dengan Komputer lain, dan fungsinya
lebih kepada 'meneruskan' pesan, bukan 'mengarahkan' pesan. Oleh sebab itu, LAN
(dan Hub/Switch) tidak bisa berkomunikasi langsung dengan LAN yang lain tanpa
bantuan Router.
Pada
Jaringan Lokal (LAN, Local
Area Network), umumnya semua perangkat (Komputer/PC, Server, dlsb)
terhubung satu sama lainnya dalam satu grup network. Hal ini bisa dilihat dari
alamat IP nya yang mirip, yaitu misalnya: 192.168.1.1, 192.168.1.5,
192.168.1.77, dst, dimana semuanya menjadi satu grup IP 192.168.1.x.
Karena pengelompokan ini, semua perangkat di satu LAN akan bisa berbicara satu
dengan yang lainnya secara langsung. Di tempat lain tentu saja ada Jaringan/LAN lain, yang
menggunakan grup IP berbeda, misalnya: grup dengan IP 192.168.20.x,
192.168.111.x, dst. Grup-grup ini, karena berbeda pengelompokannya (berbeda
grup IP dengan 192.168.1.x), dianggap sebagai Non-Lokal atau kadang juga
disebut sebagai Jaringan Jauh (Remote Network). Jaringan Lokal (LAN) dan Non-Lokal (Remote) tidak bisa
secara langsung berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Untuk dapat
berkomunikasi dengan grup yang berbeda, dibutuhkan 'sesuatu' yang bisa
'menjembatani' atau 'menghubungkan' antar grup-grup tersebut.
Analoginya,
apabila ada grup orang Inggris dan grup orang Perancis, maka supaya kedua grup
tersebut bisa berkomunikasi dengan yang lainnya dibutuhkan seseorang yang bisa
berbicara dengan bahasa Inggris dan Perancis. 'Seseorang' tersebut otomatis
menjadi anggota dari grup Inggris dan grup Perancis, dan bertindak sebagai
'penghubung' antar kedua grup. “Penghubung” inilah yang disebut dengan Gateway.
Suatu
LAN terhubung dengan LAN-LAN lainnya secara luas sehingga menjadi WAN / Wide Area Network. Karena banyaknya
sambungan dari suatu LAN ke LAN yang lain, maka fungsi dari Gateway adalah untuk menentukan
sambungan/jalur mana yang akan dipakai agar dapat sampai ke tujuan.
Sedangkan
Default Gateway adalah pilihan 'Default' yang berarti 'Pilihan terakhir,
kalau sudah tidak ada pilihan yang lain lagi'. Pada saat komputer 'A' tidak
bisa memilih Gateway-nya, maka 'A' akan mempercayakan arahnya kepada Default
Gateway. Suatu Default Gateway akan mengarah
ke tempat/LAN lain yang juga ada Default Gateway nya. Dengan harapan bahwa LAN
lain tersebut tahu arahnya, maka si 'A' akan dibawa kesana, dan terhubung
dengan Default Gateway disana. Dan hal ini berlanjut terus sampai saat si 'A'
tiba di LAN yang tahu jalannya dan mengarahkan ke Gateway yang benar. Jadi, Default Gateway adalah sarana terakhir untuk mengarah
ke LAN lain, dengan harapan LAN lain tersebut tahu Gateway yang sebenarnya.
Ada
kalanya suatu alamat tujuan tidak bisa tercapai, entah karena semua LAN tidak
punya Gateway menuju LAN tersebut, atau memang LAN tersebut sedang
bermasalah/putus koneksinya. Kalau ini yang terjadi, maka sistem 'perjalanan'
akan menyerah, dan membatalkan sambungan ke LAN tujuan. Hal ini sering terjadi
dengan pesan "Not Found" atau "Timed Out". Jadi jangan
berpikiran bahwa dengan adanya Default Gateway maka si 'A' akan di ping-pong (looping)
selamanya, tapi ada sistem yang menghindari hal tersebut. Sistemnya antara lain
dengan memberlakukan maksimum waktu ("setelah x detik
maka dibatalkan") atau juga memberlakukan maksimum jarak ("setelah
melewati x gateway maka dibatalkan").
Tidak ada komentar:
Posting Komentar